Kayu Bengkirai / Yellow Balau

 

 

Botanical Name: Shorea lavefolia Endent
Family Name: Dipterocarpaceae

Di dalam negeri lebih dikenal dengan nama kayu Bangkirai, sedangkan di luar Indonesia lebih dikenal dengan nama Yellow Balau atau kadang hanya disebutkan Balau, yang sebenarnya merupakan nama dari Malaysia. Kayu ini hanya ditemukan banyak di Indonesia, Malaysia & Filipina.

Pohon
Bangkirai bisa berdiameter hingga 120 cm dan tinggi pohon mencapai 40 meter. Diamater rata-rata adalah 70-90cm.

Warna Kayu
Kayu berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas, dengan warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan.

Densitas
Kekerasan kayu Bangkirai cukup tinggi, antara 880-990 kg/m3 pada kekeringan MC 12%. Bahkan bisa mencapai 1050 kg/m3.

Pengeringan
Proses pengeringan Bangkirai dengan suhu normal adalah 12-25 hari. Resiko paling besar adalah kayu melengkung atau bahkan retak.

Proses Mesin
Jenis serat dengan ikatan kuat, proses mesin akan cukup mudah dan halus, namaun setelah beberapa jam berada di udara terbuka, Serat Bangkirai memiliki kecenderungan terbuka dan ‘melintir’ sehingga kurang cocok untuk konstruksi yang membutuhkan kestabilan tinggi.

Namun karena kekerasannya, bangkirai sangat cocok untuk produk decking, outdoor furniture, konstruksi jembatan, pergola dan konstruksi berat lainnya.